Dok, apakah keluhan fisik yang saya rasakan adalah tanda-tanda seseorang yang mengalami kecemasan yang berlebihan? Terus terang saya mempunyai keluhan seperti sakit kepala, lemas, sakit otot (pegal), pusing, mual, dan perasaan takut mati.
Saya juga mengalami ketakutan mengidap penyakit seperti jantung dan penyakit keganasan lain, sehingga saya suka menduga duga kalau saya terkena penyakit jantung atau kanker. Akibatnya, saya sungguh tidak bergairah dalam menjalani hidup apalagi untuk bekerja. Mohon solusinya Dok.
(Sandi, 30, Sukabumi)
JAWAB :
Kang Sandi yang baik,
Kondisi keluhan fisik memang sering sekali dapat disebabkan karena kecemasan dalam diri seseorang yang sangat besar. Inilah mengapa ada sebutan keluhan-keluhan psikosomatik, yaitu keluhan somatik (fisik) yang disebabkan karena faktor psikologis.
Hal ini disebabkan karena ketika otak mengalami stres atau tekanan psikologis, otak akan memicu sistem di hipotalamus, suatu bagian pengatur di otak untuk mengaktifkan sistem neurotransmitter, sistem saraf otonom dan sistem saraf endokrin.
Keterlibatan faktor-faktor inilah yang membuat kondisi tekanan psikologis bisa menghasilkan suatu kondisi fisik yang berupa keluhan-keluhan psikosomatik. Bila dilihat dari gejala "takut mati" yang mungkin juga berbarengan dengan gejala-gejala kecemasan yang lain, mungkin saja kang sandi mengalami gangguan cemas panik yang salah satu gejala khas-nya jika terjadi serangan adalah ketakutan akan kematian.
Kondisi keluhan-keluhan fisik inilah yang kemudian membuat pasien gangguan cemas sering berpikir buruk tentang diri dan kesehatannya. Mereka seringkali mencocok-cocokan gejala keluhan psikosomatiknya dengan penyakit yang lebih berat seperti jantung, kanker dll.
Untuk mengatasi kecemasannya ini, seringkali pasien gangguan cemas memeriksakan diri ke banyak dokter dan melakukan pemeriksaan yang sangat lengkap walaupun akhirnya hasinya tidak ditemukan adanya masalah dalam fisik pasien.
Kondisi ini yang mengurangi kualitas hidup orang tersebut dan menghabiskan biaya yang tidak perlu. Ada baiknya jika kang Sandi berkonsultasi ke psikiater jika memang dalam pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya suatu kondisi obyektif yang mendasari keluhan-keluhan kang Sandi.
Pesan saya yang lain juga adalah kang Sandi berusaha untuk menghentikan kebiasaan mencari-cari informasi penyakit di website-website internet yang sekiranya mirip dengan keluhan psikosomatik yang dialami karena itu bisa menambah beban psikologis dan akhirnya menjadi lingkaran setan yang sulit putus. Saya selalu berpesan demikian pada pasien-pasien keluhan psikosomatik karena ini sering kali menjadi kendala dalam penyembuhan. Semoga berguna.
Saya juga mengalami ketakutan mengidap penyakit seperti jantung dan penyakit keganasan lain, sehingga saya suka menduga duga kalau saya terkena penyakit jantung atau kanker. Akibatnya, saya sungguh tidak bergairah dalam menjalani hidup apalagi untuk bekerja. Mohon solusinya Dok.
(Sandi, 30, Sukabumi)
JAWAB :
Kang Sandi yang baik,
Kondisi keluhan fisik memang sering sekali dapat disebabkan karena kecemasan dalam diri seseorang yang sangat besar. Inilah mengapa ada sebutan keluhan-keluhan psikosomatik, yaitu keluhan somatik (fisik) yang disebabkan karena faktor psikologis.
Hal ini disebabkan karena ketika otak mengalami stres atau tekanan psikologis, otak akan memicu sistem di hipotalamus, suatu bagian pengatur di otak untuk mengaktifkan sistem neurotransmitter, sistem saraf otonom dan sistem saraf endokrin.
Keterlibatan faktor-faktor inilah yang membuat kondisi tekanan psikologis bisa menghasilkan suatu kondisi fisik yang berupa keluhan-keluhan psikosomatik. Bila dilihat dari gejala "takut mati" yang mungkin juga berbarengan dengan gejala-gejala kecemasan yang lain, mungkin saja kang sandi mengalami gangguan cemas panik yang salah satu gejala khas-nya jika terjadi serangan adalah ketakutan akan kematian.
Kondisi keluhan-keluhan fisik inilah yang kemudian membuat pasien gangguan cemas sering berpikir buruk tentang diri dan kesehatannya. Mereka seringkali mencocok-cocokan gejala keluhan psikosomatiknya dengan penyakit yang lebih berat seperti jantung, kanker dll.
Untuk mengatasi kecemasannya ini, seringkali pasien gangguan cemas memeriksakan diri ke banyak dokter dan melakukan pemeriksaan yang sangat lengkap walaupun akhirnya hasinya tidak ditemukan adanya masalah dalam fisik pasien.
Kondisi ini yang mengurangi kualitas hidup orang tersebut dan menghabiskan biaya yang tidak perlu. Ada baiknya jika kang Sandi berkonsultasi ke psikiater jika memang dalam pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya suatu kondisi obyektif yang mendasari keluhan-keluhan kang Sandi.
Pesan saya yang lain juga adalah kang Sandi berusaha untuk menghentikan kebiasaan mencari-cari informasi penyakit di website-website internet yang sekiranya mirip dengan keluhan psikosomatik yang dialami karena itu bisa menambah beban psikologis dan akhirnya menjadi lingkaran setan yang sulit putus. Saya selalu berpesan demikian pada pasien-pasien keluhan psikosomatik karena ini sering kali menjadi kendala dalam penyembuhan. Semoga berguna.
0 comments